Sebagian orang mungkin menjadikan hari ini hari istimewa dalam hidup mereka
Hari ini, mungkin banyak dikenang oleh banyak orang
Keinginan untuk meraih sesuatu yang lebih, itupun harapanku.
Tapi entahlah, di tahun 2020 ini aku tidak berniat meraih apapun
Semakin dewasa aku semakin paham, bahwa apa yang aku raih selama ini seharusnya bukan hanya untuk diriku sendiri, tapi untuk mereka yang berharga untukku
Tentang kamu, aku bersyukur kamu hadir dalam kehidupanku
Aku sempat ingin benar-benar mengikhlaskan kamu ketika kamu diemin aku
Tapi ternyata kamu cuma pengin aku sadar kesalahanku
dan aku bersyukur, kamu tahu aku bukan orang seperti itu
Terima kasih sudah percaya padaku
Tapi, sebentar lagi kamu pergi,
Samarinda
Membayangkan kamu disana selama 3 minggu atau lebih
Membuat aku memohon untuk jangan pergi
Mungkin bagimu ini biasa aja, tapi bagiku
yang terbiasa dengan obrolan kita setiap malam,
dengan argumen setiap kita telefon
perdebatan yang sebenarnya bukan membahas hal yang penting
bagaimana aku harus menyikapi itu Robot..
Aku pasti akan merindukanmu
Jika saranmu menghubungi si Dia, aku cuma bisa mengiyakan
Karena kamu belum tahu yang sebenarnya.
Aku masih nggak habis fikir
Kamu bilang, kamu balik main apk "B" aja nanti pasti bakal ketemu banyak orang kayak aku
dari kalimat itu, banyak makna yang aku pikirkan
1. Kamu benar-benar peduli saat sendirian
2. Kamu ingin aku tidak ketergantungan padamu
3. Kamu ingin mengurangi intensitas komunikasi kita
Aku perempuan yang bodoh ya Robot
Bisa aja mencintaimu,
Seseorang yang belum pernah aku temui,
Hanya berbekal foto dan suara
Hmmmm bodohnya hatiku
Nggak bakal habis aku menceritakan tentang kamu
Akan ada banyak hal yang ingin aku ceritakan tentang kamu
Semoga kamu menghubungiku setelah menyelesaikan misimu.
Maaf untuk memohon lagi
Fiersa Besari - Nadir
Kamis, 20 Februari 2020
Jumat, 14 Februari 2020
Pergi
Lagi-lagi aku mendengar kata-katamu untuk pergi
"Samarinda"
"3 Minggu"
"Tanpa Kabar"
"Mungkin lanjut ke Bali dan kota-kota lain"
"Menyelesaikan misi bareng Umi"
Aku seneng kamu pergi dengan Umi bot, tapi disisi lain aku juga nggak suka kamu tanpa kabar. Apa sih aku ini, aku siapa? berhak kah aku bertanya tentangmu?
Diberi kabar, ditelfon, dan ditanyai sesuatu sama kamu aja aku dah seneng. Aku bahkan nggak menginginkan tahu akhir dari kita secepatnya. Aku ingin seperti ini, tahu kabarmu dan selalu bisa berkomunikasi denganmu.
Be happy robot, aku nggak tahu banyak tentangmu.
Kamis, 13 Februari 2020
All of You
Aku ini apa sii Robot??
Disaat aku sedang melakukan hal lain, otaku penuh dengan dirimu. Obrolan kita terngiang-ngiang dalam telinga dan ingatan. Bahkan, sempat aku memanggil nama temanku dengan sebutan "Bot" (Robot), untung saja dia tidak mendengar dengan jelas dan tidak mempertanyakannnya.
Aaahh rasanya bicara denganmu sudah menjadi candu untukku. Aku menunggu kabarmu, menunggu telfonmu, menunggu candaanmu dan segala nasihat yang muncul dari mulutmu. Kamu tahu robot? entah menurutmu ini berlebihan atau tidak. Dulu aku pernah mengucapkan pada diriku sendiri, "Percayalah suatu saat, aku pasti akan bertemu dengan seseorang yang mampu merubah hidupku selamanya". Dan sekarang, seseorang itu mungkin kamu. Aku menemukan perubahan dalam pola pikirku, awalnya aku selalu takut sesuatu tidak sesuai dengan apa yang aku rencanakan, tapi sekarang aku hanya mampu mengusahakan dan aku serahkan kepada Alloh sang pembuat rencana terbaik. Segala hasil yang terjadi aku serahkan semuanya pada sang khaliq.
Tapi Robot. Aku ingin mencintaimu. Jangan larang aku.
Disaat aku sedang melakukan hal lain, otaku penuh dengan dirimu. Obrolan kita terngiang-ngiang dalam telinga dan ingatan. Bahkan, sempat aku memanggil nama temanku dengan sebutan "Bot" (Robot), untung saja dia tidak mendengar dengan jelas dan tidak mempertanyakannnya.
Aaahh rasanya bicara denganmu sudah menjadi candu untukku. Aku menunggu kabarmu, menunggu telfonmu, menunggu candaanmu dan segala nasihat yang muncul dari mulutmu. Kamu tahu robot? entah menurutmu ini berlebihan atau tidak. Dulu aku pernah mengucapkan pada diriku sendiri, "Percayalah suatu saat, aku pasti akan bertemu dengan seseorang yang mampu merubah hidupku selamanya". Dan sekarang, seseorang itu mungkin kamu. Aku menemukan perubahan dalam pola pikirku, awalnya aku selalu takut sesuatu tidak sesuai dengan apa yang aku rencanakan, tapi sekarang aku hanya mampu mengusahakan dan aku serahkan kepada Alloh sang pembuat rencana terbaik. Segala hasil yang terjadi aku serahkan semuanya pada sang khaliq.
Tapi Robot. Aku ingin mencintaimu. Jangan larang aku.
Senin, 10 Februari 2020
Selang Waktu
Menjadi seseorang yang dicari
Semoga, semoga kamu tetap seperti ini
Dengan ataupun tanpa tahu bahwa aku memiliki perasaan kepadamu
Aku ingin sekali mengungkapkannya kepadamu
Perasaan yang begejolak kepadamu
Yang aku simpan baik-baik
karena kamu lebih suka seperti ini. Tanpa menonjolkannya.
Terkadang disaat kamu membicarakan perempuan lain yang konon adalah calon istrimu
Aku benar-benar merasakan sakit di ulu ati
Seperti harap dan rasa ini harus pupus
Aku tidak ingin secara jelas mengatakannya, berharap kamu merasakanya saja
Maaf Robot
Kamis, 06 Februari 2020
Komunikasi
Terima kasih
Untuk tidak berubah kepadaku
Untuk terus menghubungiku seperti biasa
Untuk bersikap selayaknya kamu yang sebelumnya
Tanpa membedakan antara kamu tahu dan tidak
Meskipun demikian
Tetap ada rasa takut kehilangan
Karena tidak menutup kemungkinan jika kamu bertemu dengan yang lain.
Rabu, 05 Februari 2020
Ego
Seharusnya aku tidak memikirkan diriku sendiri, tentang dia, maaf aku tahu kamu benar-benar ingin kembali, tapi saat kamu mengatakan untuk melepaskan aku, merelakan aku pergi, disaat itulah aku benar-benar menghapus semua harap yang selama ini tersusun rapi tanpa jawaban.
Kamu begitu baik padaku, tapi maaf kamu sudah memberi jarak. Seandainya selang perasaan itu tidak ada, mungkin itu akan terjadi.
Berusaha kembali pada hal yang sama, tidak akan bisa seperti yang sebelumnya.
Semua aku serahkan kepada Alloh, Siapa yang akan datang, tapi yang jelas aku sudah mengatakan kepadamu "Kamu boleh mencari selain aku, sudah melepaskan perasaanku kepada siapapun. Ingin memenangkan perasaan yang terlalu anak kecil"
Terserah
Entah perasaan apa yang hinggap didadaku saat ini. Rasa lega bahwa aku telah menceritakan kepadamu tentang si dia. Melihat reaksimu yang terlihat senang malah membuat aku sedih. Mengetaui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar atas apa yang kamu ucapkan.
Pada kenyataannya malam setelah aku mengatakan tentang si dia kepadamu, aku sangat ingin menghubungimu. Ingin rasanya membuka permbicaraan lagi seperti hari kemarin. tapi ada batasan yang harus aku patuhi. Aku berjanji untuk tidak menguhubungimu jika memang bukan urusan yang penting. Berkali-kali aku melihat avatar bigomu, berkali-kali pula aku melihat pesan WA kita yang lalu (yang jarang sekali kamu balas hmm). Aaaahh aku terlalu takut kehilangan kamu. Jika aku melanggarnya, kamu pasti akan blokir nomorku. Situasi yang menyebalkan.
Robot, aku ingin jujur sama kamu. Pada malam aku menceritakan tentang si dia, aku belum menerima dia kembali. Rasanya sulit untuk kembali. Sulit untuk kembali pada hal yang sudah aku putuskan untuk aku tinggalkan. Hanya saja aku tidak menceritakan hal ini kepadamu, karena kamu sudah menunjukan bahwa kamu senang dengan itu. Senang bahwa aku bisa kembali pada si dia. Kamu terlalu sering menebak dan memotong perkataan orang, sehingga kadang aku berfikir ulang untuk mengatakan sesuatu kepadamu.
Iya, memang hubungan yang telah dibangun dengan jarak waktu yang lama, sangat disayangkan untuk diakhiri dengan begitu saja. Pada kenyataannya aku juga merasakan hal yang menyesakan, berusaha tidak perduli dengan apa yang dia lakukan, berusaha mengabaikan semua rencana yang selama ini terbayang, apalagi mengikhlaskan seseorang yang selama ini bersamaku.
Aku telah jujur kepadamu juga, bahwa kamu menjadi seseorang yang aku gunakan untuk menguji perasaanku. Maaf. Awalnya aku hanya ingin tahu, bisakah aku mengatakan suka kepada laki-laki baru? laki-laki yang belum pernah aku lihat secara lansung. Hanya yakin bahwa kamu orang yang bisa aku percaya melalui pembicaraan kita sebelumnya. Ternyata aku malah terjebak perasaan kepadamu. Pada sesuatu yang aku nggak bisa temukan jawabanya sampai sekarang. Aku sempat ragu, apakah ini sesungguhnya atau hanya menyukai pada hal yang baru? seperti yang kamu katakan, aku memutuskan untuk tidak menguhubungimu terlalu sering, tidak mau mencari tau tentangmu terlalu dalam lagi. Pada akhirnya aku tetap menunggu telefonmu. Waktu sesingkat itu aku ? Iya, kamu boleh anggap aku bercanda. Memang begitu keadaannya.
Aku memutuskan untuk tidak mengatakan hal ini kepadamu selamanya. Aku hanya tahu bahwa kamu sebentar lagi akan menikah. Bulan Maret di tahun ini. Aku ingin melepaskan saja. Pada pembicaraan kita yang terakhir tentang dia, kalau kamu sadar, banyak kata-kataku yang belum bisa mengikhlaskan kamu dengan yang lain. Membuka kesempatan padamu untuk datang ke rumah (Aku senang sekali jika itu terjadi robot), tapi aku yakin kamu tidak akan melakukan itu dengan pengetahuanmu yang sekarang.
Robot, terima kasih sudah kirim foto kamu bareng Umi. Akhirnya aku tahu Umi kamu. Berharap suatu saat bisa bertemu langsung. Aamiin.
Bukan untuk pamit kutulis ini, hanya saja ingin rasanya semua yang aku rasakan tersimpan disini.
Jika diberi pilihan, Siapa yang aku pilih diantara kalian? Aku bisa jawab dengan yakin, KAMU.
Tapi aku takut, kamu tidak memilihku.
.
.
.
.
( To Be Continue )
Jumat, 31 Januari 2020
Kamis, 30 Januari 2020
- Tentang -
Tentang kamu, aku memikirkan tentan icon kota ini. Kapan aku bisa berkunjung kesana? kapan aku akan bertemu denganmu? Kota Pahlawan.
- Surabaya -
Setiap kali kita berkomunikasi, aku selalu membayangkan kamu ada diperjalanan menuju rumah, pulang. Entah dengan apa kendaraanmu, kalau dipikir dengan motor tapi kenapa tidak ada suara kendaraan lain yang berisik dan suaramu nyaman banget seperti tidak sedang berkendaara? kalau dengan mobil, mungkin saja. Beberapa kali mendengar suara klasonmu, kamu juga sering keceplosan waktu kita ngobrol.. hehehhe... Dan pada akhirnya aku memutuskan untuk membayangkan kamu menggunakan becak atau bentor saja seperti yang kamu katakan berulang-ulang. Mengalah. hahaha
- Bencak Motor Robot -
Membayangkan aku bepergian ke kotamu. Berangan -angan kesana. Sepertinya Menyenangkan.
- Tabebuya -
( To Be Continue )
Rabu, 29 Januari 2020
Hope
Aku menyadari siapa aku
Mencintai tanpa alasan
Menjadi begitu dekat tanpa syarat
Akhirnya, mengharap
Bukan masalah kata yang tak ingin aku dengar
Tentang sebuah rasa yang tak bisa diingkari
Tentang sebuah keinginan yang tak ingin ditutupi
Atau hanya tentang sebuah khayalan?
Terkadang
Menyadari bahwa aku kekanak-kanakan
Membuat aku merasa tidak pantas mengenalmu
Tapi Tuhan selalu baik padaku
Mengizinkan aku menjadi pribadi yang tahu diri
Menyadari bahwa sikapku tak baik untukmu
Menginginkan untuk bersama walau hampir tak mungkin
Tapi kembali aku lemparkan semua padaMu
Terima kasih, Terima kasih sudah hadir
Kamu adalah peranta Tuhanku
Agar aku tahu bahwa takdir Tuhan selalu melekat
Tanpa kamu minta
Mengenalmu sangat menyebalkan
Sedikit atau banyak
Kamu telah menjadi alasanku untuk move
Untuk terus berjalan tanpa kembali melihat yang telah berlalu
Sekarang
Biarlah waktu berjalan apa adanya
Tanpa aku harus terus mengatakan apa yang aku inginkan kepadamu
Biar aku diam tanpa syarat
Bukankah aku hanya perlu diam
Menceritakan hanya kepada Dia
Melepaskan yang memang bukan miliku
Biarlah yang seharusnya datang akan datang, dan yang pergi berjalan sesuai alurnya
Menerima dengan sepenuh hati
Mulai sekarang, diantara kita
Aku takan berusaha meraihmu,
Biarlah kita berjala pada takdir masing-masing
Jikalau Tuhan memang telah menuliskan kita bertemu
Kita akan dipertemukan dengan cara Nya
Tanpa diminta, tanpa di usahakan
Dan tepat pada waktunya
Namun,
Jika memang tidak ditakdirkan demikian
Aku akan meneguhkan diri
Bahwa kita sama-sama pantas untuk yang lain
Alloh takan pernah ingkari janji, bagi siapapun yang percaya pada Nya
Tugas kita hanya saling memperbaiki diri
Entah dengan siapa pada akhirnya kita bejalan
Tapi yang jelas, hanya untuk diri sendiri kita perbaiki
Berdoa jalan terbaik untuk saling bertemu
Tanpa harus menimbulkan kecewa
Karena hasilnya akan sesuai dengan apa yang kita butuhkan
Bukan yang kita inginkan
Bye
Aku akan berusaha
Untuk tidak berlebihan tentangmu
Meski harus dengan keras
Lagu yang aku dengar saat menulis ini,
https://www.youtube.com/watch?v=HRAh810VTHI
.
.
.
(To Be Continue)
Mencintai tanpa alasan
Menjadi begitu dekat tanpa syarat
Akhirnya, mengharap
Bukan masalah kata yang tak ingin aku dengar
Tentang sebuah rasa yang tak bisa diingkari
Tentang sebuah keinginan yang tak ingin ditutupi
Atau hanya tentang sebuah khayalan?
Terkadang
Menyadari bahwa aku kekanak-kanakan
Membuat aku merasa tidak pantas mengenalmu
Tapi Tuhan selalu baik padaku
Mengizinkan aku menjadi pribadi yang tahu diri
Menyadari bahwa sikapku tak baik untukmu
Menginginkan untuk bersama walau hampir tak mungkin
Tapi kembali aku lemparkan semua padaMu
Terima kasih, Terima kasih sudah hadir
Kamu adalah peranta Tuhanku
Agar aku tahu bahwa takdir Tuhan selalu melekat
Tanpa kamu minta
Mengenalmu sangat menyebalkan
Sedikit atau banyak
Kamu telah menjadi alasanku untuk move
Untuk terus berjalan tanpa kembali melihat yang telah berlalu
Sekarang
Biarlah waktu berjalan apa adanya
Tanpa aku harus terus mengatakan apa yang aku inginkan kepadamu
Biar aku diam tanpa syarat
Bukankah aku hanya perlu diam
Menceritakan hanya kepada Dia
Melepaskan yang memang bukan miliku
Biarlah yang seharusnya datang akan datang, dan yang pergi berjalan sesuai alurnya
Menerima dengan sepenuh hati
Mulai sekarang, diantara kita
Aku takan berusaha meraihmu,
Biarlah kita berjala pada takdir masing-masing
Jikalau Tuhan memang telah menuliskan kita bertemu
Kita akan dipertemukan dengan cara Nya
Tanpa diminta, tanpa di usahakan
Dan tepat pada waktunya
Namun,
Jika memang tidak ditakdirkan demikian
Aku akan meneguhkan diri
Bahwa kita sama-sama pantas untuk yang lain
Alloh takan pernah ingkari janji, bagi siapapun yang percaya pada Nya
Tugas kita hanya saling memperbaiki diri
Entah dengan siapa pada akhirnya kita bejalan
Tapi yang jelas, hanya untuk diri sendiri kita perbaiki
Berdoa jalan terbaik untuk saling bertemu
Tanpa harus menimbulkan kecewa
Karena hasilnya akan sesuai dengan apa yang kita butuhkan
Bukan yang kita inginkan
Bye
Aku akan berusaha
Untuk tidak berlebihan tentangmu
Meski harus dengan keras
Lagu yang aku dengar saat menulis ini,
https://www.youtube.com/watch?v=HRAh810VTHI
.
.
.
(To Be Continue)
Me
Kamu datang dengan tiba-tiba, memasuki kehidupanku dengan begitu mudahnya. Aku yang pada dasarnya mudah untuk membuka hati, kini menjadi tidak memahami apa yang sedang aku lakukan. Aku bukan orang yang mudah percaya, sama sekali.
Komunikasi, aku nyaman dengan itu.
Maaf jika cahaya yang kau miliki menarik bagiku. Atau bisa aku katakan, kamu muncul ditengah-tengah langkahku mengambil keputusan atas sikapku. Keraguan. Ketakutan. Kejenuhan. Keegoisan. Semua berkumpul menjadi satu. Menjadi suatu perasaan yang tak pernah bisa kusampaikan kepada siapapun.
Menjadi sebuah kebiasaan baru bagiku untuk menunggumu. Bahkan jikalapun kau tidak membalasnya. Malu rasanya berbuat begitu. Tapi aku bisa apa? aku tidak mau berbohong pada diri sendiri atas apa yang aku inginkan. Bahkan sampai detik ini, aku belum tahu sama sekali apa kegiatanmu, kesibukanmu, atau bahkan keinginanmu. Hanya menebak-nebak atas pertanda yang kamu berikan. Aku Ingin kita menjadi teman. Bodoh. Permintaan macam apa ini? Teman? bahkan inginku lebih.
Sempat ingin pamit lewat pesan singkat yang kukirimkan di medsos pertama kali kita mengenal karena aku tidak ingin menjadikanmu alasanku untuk move dari yang telah berlalu. Katamu kau tidak membacanya karena kesalahan teknis, entah itu benar atau tidak tapi kata-katamu kupegang. Bersyukur kamu gak sempat membacanya, yang itu membawa aku lebih mengenalmu sampai sekarang.
Ingin menjadi satu-satunya yang kamu hubungi setelah Umi, tapi kembali, aku hanya teman onlinemu. Kamu bahkan belum pernah melihatku. Aaahh rasanya tidak nyaman seperti ini, menduga-duga apakah aku pantas menjadi teman perempuanmu atau tidak. Bahkan aku yakin, kamu dikelilingi oleh perempuan yang cantik secara fisik bahkan hatinya. Kamu baik sepanjang yang aku tahu, tapi yakin juga begitu pada kenyataanya.
Aku bersyukur bahwa Alloh menempatkan aku pada posisi ini, pikiranku terbuka untuk selamanya. Aku tahu bahwa aku tak seharusnya bersikap dingin pada setiap laki-laki. Belajar percaya pada seseorang menjadi suatu yang tidak mudah. Terlalu takut kecewa, terlalu tidak percayanya aku bahwa rasa kecewa sebenarnya mengajarkan aku pada suatu hal yang berharga.
Kamu menjadi alasanku untuk terus percaya, bahwa dunia ini akan menempatkan kita pada takdir kita masing-masing. Dengan cara Nya masing-masing. Bersatu atau tidak, kamu menjadi cerita tersendiri dalam hidupku. Sesuatu yang aku tahu, akan aku simpan. Hanya antara kita.
Aku ingin kamu tahu, dimanapun kamu. Aku berharap yang terbaik bagimu.
.
.
.
.
.
( To Be Continue )
Komunikasi, aku nyaman dengan itu.
Maaf jika cahaya yang kau miliki menarik bagiku. Atau bisa aku katakan, kamu muncul ditengah-tengah langkahku mengambil keputusan atas sikapku. Keraguan. Ketakutan. Kejenuhan. Keegoisan. Semua berkumpul menjadi satu. Menjadi suatu perasaan yang tak pernah bisa kusampaikan kepada siapapun.
Menjadi sebuah kebiasaan baru bagiku untuk menunggumu. Bahkan jikalapun kau tidak membalasnya. Malu rasanya berbuat begitu. Tapi aku bisa apa? aku tidak mau berbohong pada diri sendiri atas apa yang aku inginkan. Bahkan sampai detik ini, aku belum tahu sama sekali apa kegiatanmu, kesibukanmu, atau bahkan keinginanmu. Hanya menebak-nebak atas pertanda yang kamu berikan. Aku Ingin kita menjadi teman. Bodoh. Permintaan macam apa ini? Teman? bahkan inginku lebih.
Sempat ingin pamit lewat pesan singkat yang kukirimkan di medsos pertama kali kita mengenal karena aku tidak ingin menjadikanmu alasanku untuk move dari yang telah berlalu. Katamu kau tidak membacanya karena kesalahan teknis, entah itu benar atau tidak tapi kata-katamu kupegang. Bersyukur kamu gak sempat membacanya, yang itu membawa aku lebih mengenalmu sampai sekarang.
Ingin menjadi satu-satunya yang kamu hubungi setelah Umi, tapi kembali, aku hanya teman onlinemu. Kamu bahkan belum pernah melihatku. Aaahh rasanya tidak nyaman seperti ini, menduga-duga apakah aku pantas menjadi teman perempuanmu atau tidak. Bahkan aku yakin, kamu dikelilingi oleh perempuan yang cantik secara fisik bahkan hatinya. Kamu baik sepanjang yang aku tahu, tapi yakin juga begitu pada kenyataanya.
Aku bersyukur bahwa Alloh menempatkan aku pada posisi ini, pikiranku terbuka untuk selamanya. Aku tahu bahwa aku tak seharusnya bersikap dingin pada setiap laki-laki. Belajar percaya pada seseorang menjadi suatu yang tidak mudah. Terlalu takut kecewa, terlalu tidak percayanya aku bahwa rasa kecewa sebenarnya mengajarkan aku pada suatu hal yang berharga.
Kamu menjadi alasanku untuk terus percaya, bahwa dunia ini akan menempatkan kita pada takdir kita masing-masing. Dengan cara Nya masing-masing. Bersatu atau tidak, kamu menjadi cerita tersendiri dalam hidupku. Sesuatu yang aku tahu, akan aku simpan. Hanya antara kita.
Aku ingin kamu tahu, dimanapun kamu. Aku berharap yang terbaik bagimu.
.
.
.
.
.
( To Be Continue )
Senin, 27 Januari 2020
Robot
Next day...
"Coba deh dengerin lagu ini, enak banget"
"Lagu siapa nih?"
"udah denger aja dulu, bawel ya emang"
"Hisstt yaudah cepet"
Coba tanya hatimu sekali lagi
Sebelum engkau benar-benar pergi
Masih kah ada aku didalamnya?
Karena hatiku masih menyimpanmu
Kisah kita memang baru sebentar
Namun kesan terukir sangat indah
Ku memang bukan manusia sempurna
Tapi tak pernah berhenti mencoba
Membuatmu tersenyum
walau tak pernah berbalas
Bahagiamu juga bahagiaku
Saat kau terlalu rapuh
Pundak siapa yang tersandar?
Tangan siapa yang tak melepas?
Ku yakin aku
Bahkan saat kau memilih
Untuk meninggalkan aku
Tak perna lelah menanti
Karena ku yakin kau akan kembali
Ada engkau dalam setiap doaku
Sungguh aku rindu berbagi tawa
kini kita tidak lagi menyapa
Biarlah dari kejauhan
Melihatmu tersenyum
Walau tak pernah berbalas
Bahagiamu juga bahagiaku (Reff)
Fiersa Besari - April ( awalnya nggak tau lagu siapa )
"Gimana bagus kan?"
"Bagus, cuma ini lagu siapa? baru denger soalnya"
"Laguku"
"Seriusan?"
"Iya, emang aku bohong?"
"Iyakah? nggak percaya hahaa"
"Kenapa coba nggak percaya nya?"
"Masa robot kayak kamu bisa nyanyi"
"Hmmm nyebelin ya. Tak jotos mau?"
"Ogah... coba puterin lagi"
"Males bangett,,"
"Cepet loo,,, kan belum bisa menilai kalau cuma sekali doang"
"Males"
"Hiiissstt cepet??!!!"
"Iya nih cah bocah,, dasar bocah"
"Biarin"
(Lagu.....)
"Bagus kok, asli rekam sendiri?"
"Iya, dah lama"
"Kirimin"
"Nggak, nggak mau"
"Lha kenapa? kan bagus"
"Ogah, kalau mau hafalin aja"
"Aku kan oneng, nggak gampang hafal"
"Yudah aku ulang beberapa kali, ntar kan lama-lama hafal"
"Yudah buru"
.
.
.
.
"Cah?"
.
.
."Bocah?"
.
.
"Dah tidur ni bocah"
.
.
.
.
"Pagi Robot... hehee"
.
.
.
.
To Be Continue
"Coba deh dengerin lagu ini, enak banget"
"Lagu siapa nih?"
"udah denger aja dulu, bawel ya emang"
"Hisstt yaudah cepet"
Coba tanya hatimu sekali lagi
Sebelum engkau benar-benar pergi
Masih kah ada aku didalamnya?
Karena hatiku masih menyimpanmu
Kisah kita memang baru sebentar
Namun kesan terukir sangat indah
Ku memang bukan manusia sempurna
Tapi tak pernah berhenti mencoba
Membuatmu tersenyum
walau tak pernah berbalas
Bahagiamu juga bahagiaku
Saat kau terlalu rapuh
Pundak siapa yang tersandar?
Tangan siapa yang tak melepas?
Ku yakin aku
Bahkan saat kau memilih
Untuk meninggalkan aku
Tak perna lelah menanti
Karena ku yakin kau akan kembali
Ada engkau dalam setiap doaku
Sungguh aku rindu berbagi tawa
kini kita tidak lagi menyapa
Biarlah dari kejauhan
Melihatmu tersenyum
Walau tak pernah berbalas
Bahagiamu juga bahagiaku (Reff)
Fiersa Besari - April ( awalnya nggak tau lagu siapa )
"Gimana bagus kan?"
"Bagus, cuma ini lagu siapa? baru denger soalnya"
"Laguku"
"Seriusan?"
"Iya, emang aku bohong?"
"Iyakah? nggak percaya hahaa"
"Kenapa coba nggak percaya nya?"
"Masa robot kayak kamu bisa nyanyi"
"Hmmm nyebelin ya. Tak jotos mau?"
"Ogah... coba puterin lagi"
"Males bangett,,"
"Cepet loo,,, kan belum bisa menilai kalau cuma sekali doang"
"Males"
"Hiiissstt cepet??!!!"
"Iya nih cah bocah,, dasar bocah"
"Biarin"
(Lagu.....)
"Bagus kok, asli rekam sendiri?"
"Iya, dah lama"
"Kirimin"
"Nggak, nggak mau"
"Lha kenapa? kan bagus"
"Ogah, kalau mau hafalin aja"
"Aku kan oneng, nggak gampang hafal"
"Yudah aku ulang beberapa kali, ntar kan lama-lama hafal"
"Yudah buru"
.
.
.
.
"Cah?"
.
.
."Bocah?"
.
.
"Dah tidur ni bocah"
.
.
.
.
"Pagi Robot... hehee"
.
.
.
.
To Be Continue
Minggu, 26 Januari 2020
Teman Online
"Cengeng"
"Bukan kok, hahaha lagi pilek aja"
"Kok kayak suara ingus ya?"
"Iya lhaa,, namanya juga pilek,,hmmm"
"Hisss emang cengeng,, hahahha"
"iiisstt siapa sii kamu? naik kamu kalau berani, ngomong sini jangan typing mulu"
Klunting...
"Dasar bocah... nangis ya elu?"
"Crewet,, kalau iya kenapa coba?"
"Dasar bocah,, buat apa coba?"
"Terserah laah... akun-akun siapa,, terserah"
"Iya lah, terserah elu, dasar bocah.. hahaha"
"iisstt nyebelin banget sii ente, "
"Udah udah ,, aku mau numpang tidur yee,,,"
"Hiisstt orang aneh, naik-naik cuma mau numpang tidur. yudah serah lhaa..."
.
.
.
.
"kalau boleh tau, nama kamu siapa?"
"Aku bukan orang"
"Terus siapa?"
"Aku Robot"
"Mana ada robot bisa ngomong begini,, "
"Ada laahh,, elu jadul sii,, bisanya nangis doang, makanya nggak tau kalau ada robot bisa ngomong"
"Iiisstt iisstt songong banget si elu? Dasar robot songong. Yudah terserah, bodo amat."
"Yudah, ngobrol lagi, gue mau tidur"
"Hmmm nyuruh nyuruh lagi,,.. gak jelas"
"Terserah gue"
"Dah diem"
.
.
.
.
(off )
.
.
"Nyesel gue nyuruh pada naik, ujung-ujungnya gak bisa tidur malah"
"Hhahaha salah siapa, "
"Iya nyesel, nggak lagi-lagi deh"
"Eh beneran aku tanya, kamu siapa?"
"Dibilang robot,,"
"Nggak percaya, cepet ngomong"
"Terserah.Live lagi gih, cepet,, bantuin gue tidur"
"Apa hubungannya live sama tidur ?"
"Gue punya kebiasaan, bisa tidur kalau denger orang-orang ngobrol"
"Yudah, dengerin musik atau nyanyi-nyanyi aja lah, ntar juga tidur elu"
"Gak bisa, obrolannya harus rundom gitu, kalau lagu kan udah tau mau ngomong apa"
"Issstt banyak maunya ya"
"Biarin, cepet"
"Ogah,, nyuruh-nyuruh lagi... "
"Dasar jahat lu, eh gue tanya beneran nih, kamu tadi ngapain coba ? nangis?"
"Iya kenapa? Masalah buat elu ?"
"Iyalah"
"Apa coba masalahnya?"
"Ya coba deh dipikirin, buat apa coba nangis di sosial media begitu? biar apa ? biar orang-orang pada bilang "kenapa kak?",, "Jangan nangis ya kak" gitu?? "
"Ya nggaklah, elu kenapa sii masalah banget ya buat kamu?"
"Iya, itu perusak generasi."
"Kok Bisa?"
"Coba bayangin kalau satu kamu yang ngelakuin itu, terus banyak respon dari mereka, terus yang lain pada pengin ikut-ikut gimana? Apa nggak nanti sosial media isinya orang nangis doang?"
"Ya elaahh jauh banget coba mikirnya, aku gak punya fans, udah nggak mungkin ada yang ikut-ikut"
"Iihh orang dibilangin ngeyel, yudah serah, dasar bocah,, bocah cengeng,, hahahhah"
"Iihh orang dibilangin ngeyel, yudah serah, dasar bocah,, bocah cengeng,, hahahhah"
"Hiiiihhh,,, dah tidur aja sana"
."Dah ngobrol cepet"
"Ogah,, nyanyi sendiri aja sana"
"Hhmmmm"
"Dasar robot bawel,, crewett,, nyebelin..."
.
.
.
( To Be Continue )
Langganan:
Komentar (Atom)







