Sebagian orang mungkin menjadikan hari ini hari istimewa dalam hidup mereka
Hari ini, mungkin banyak dikenang oleh banyak orang
Keinginan untuk meraih sesuatu yang lebih, itupun harapanku.
Tapi entahlah, di tahun 2020 ini aku tidak berniat meraih apapun
Semakin dewasa aku semakin paham, bahwa apa yang aku raih selama ini seharusnya bukan hanya untuk diriku sendiri, tapi untuk mereka yang berharga untukku
Tentang kamu, aku bersyukur kamu hadir dalam kehidupanku
Aku sempat ingin benar-benar mengikhlaskan kamu ketika kamu diemin aku
Tapi ternyata kamu cuma pengin aku sadar kesalahanku
dan aku bersyukur, kamu tahu aku bukan orang seperti itu
Terima kasih sudah percaya padaku
Tapi, sebentar lagi kamu pergi,
Samarinda
Membayangkan kamu disana selama 3 minggu atau lebih
Membuat aku memohon untuk jangan pergi
Mungkin bagimu ini biasa aja, tapi bagiku
yang terbiasa dengan obrolan kita setiap malam,
dengan argumen setiap kita telefon
perdebatan yang sebenarnya bukan membahas hal yang penting
bagaimana aku harus menyikapi itu Robot..
Aku pasti akan merindukanmu
Jika saranmu menghubungi si Dia, aku cuma bisa mengiyakan
Karena kamu belum tahu yang sebenarnya.
Aku masih nggak habis fikir
Kamu bilang, kamu balik main apk "B" aja nanti pasti bakal ketemu banyak orang kayak aku
dari kalimat itu, banyak makna yang aku pikirkan
1. Kamu benar-benar peduli saat sendirian
2. Kamu ingin aku tidak ketergantungan padamu
3. Kamu ingin mengurangi intensitas komunikasi kita
Aku perempuan yang bodoh ya Robot
Bisa aja mencintaimu,
Seseorang yang belum pernah aku temui,
Hanya berbekal foto dan suara
Hmmmm bodohnya hatiku
Nggak bakal habis aku menceritakan tentang kamu
Akan ada banyak hal yang ingin aku ceritakan tentang kamu
Semoga kamu menghubungiku setelah menyelesaikan misimu.
Maaf untuk memohon lagi
Fiersa Besari - Nadir
Kamis, 20 Februari 2020
Jumat, 14 Februari 2020
Pergi
Lagi-lagi aku mendengar kata-katamu untuk pergi
"Samarinda"
"3 Minggu"
"Tanpa Kabar"
"Mungkin lanjut ke Bali dan kota-kota lain"
"Menyelesaikan misi bareng Umi"
Aku seneng kamu pergi dengan Umi bot, tapi disisi lain aku juga nggak suka kamu tanpa kabar. Apa sih aku ini, aku siapa? berhak kah aku bertanya tentangmu?
Diberi kabar, ditelfon, dan ditanyai sesuatu sama kamu aja aku dah seneng. Aku bahkan nggak menginginkan tahu akhir dari kita secepatnya. Aku ingin seperti ini, tahu kabarmu dan selalu bisa berkomunikasi denganmu.
Be happy robot, aku nggak tahu banyak tentangmu.
Kamis, 13 Februari 2020
All of You
Aku ini apa sii Robot??
Disaat aku sedang melakukan hal lain, otaku penuh dengan dirimu. Obrolan kita terngiang-ngiang dalam telinga dan ingatan. Bahkan, sempat aku memanggil nama temanku dengan sebutan "Bot" (Robot), untung saja dia tidak mendengar dengan jelas dan tidak mempertanyakannnya.
Aaahh rasanya bicara denganmu sudah menjadi candu untukku. Aku menunggu kabarmu, menunggu telfonmu, menunggu candaanmu dan segala nasihat yang muncul dari mulutmu. Kamu tahu robot? entah menurutmu ini berlebihan atau tidak. Dulu aku pernah mengucapkan pada diriku sendiri, "Percayalah suatu saat, aku pasti akan bertemu dengan seseorang yang mampu merubah hidupku selamanya". Dan sekarang, seseorang itu mungkin kamu. Aku menemukan perubahan dalam pola pikirku, awalnya aku selalu takut sesuatu tidak sesuai dengan apa yang aku rencanakan, tapi sekarang aku hanya mampu mengusahakan dan aku serahkan kepada Alloh sang pembuat rencana terbaik. Segala hasil yang terjadi aku serahkan semuanya pada sang khaliq.
Tapi Robot. Aku ingin mencintaimu. Jangan larang aku.
Disaat aku sedang melakukan hal lain, otaku penuh dengan dirimu. Obrolan kita terngiang-ngiang dalam telinga dan ingatan. Bahkan, sempat aku memanggil nama temanku dengan sebutan "Bot" (Robot), untung saja dia tidak mendengar dengan jelas dan tidak mempertanyakannnya.
Aaahh rasanya bicara denganmu sudah menjadi candu untukku. Aku menunggu kabarmu, menunggu telfonmu, menunggu candaanmu dan segala nasihat yang muncul dari mulutmu. Kamu tahu robot? entah menurutmu ini berlebihan atau tidak. Dulu aku pernah mengucapkan pada diriku sendiri, "Percayalah suatu saat, aku pasti akan bertemu dengan seseorang yang mampu merubah hidupku selamanya". Dan sekarang, seseorang itu mungkin kamu. Aku menemukan perubahan dalam pola pikirku, awalnya aku selalu takut sesuatu tidak sesuai dengan apa yang aku rencanakan, tapi sekarang aku hanya mampu mengusahakan dan aku serahkan kepada Alloh sang pembuat rencana terbaik. Segala hasil yang terjadi aku serahkan semuanya pada sang khaliq.
Tapi Robot. Aku ingin mencintaimu. Jangan larang aku.
Senin, 10 Februari 2020
Selang Waktu
Menjadi seseorang yang dicari
Semoga, semoga kamu tetap seperti ini
Dengan ataupun tanpa tahu bahwa aku memiliki perasaan kepadamu
Aku ingin sekali mengungkapkannya kepadamu
Perasaan yang begejolak kepadamu
Yang aku simpan baik-baik
karena kamu lebih suka seperti ini. Tanpa menonjolkannya.
Terkadang disaat kamu membicarakan perempuan lain yang konon adalah calon istrimu
Aku benar-benar merasakan sakit di ulu ati
Seperti harap dan rasa ini harus pupus
Aku tidak ingin secara jelas mengatakannya, berharap kamu merasakanya saja
Maaf Robot
Kamis, 06 Februari 2020
Komunikasi
Terima kasih
Untuk tidak berubah kepadaku
Untuk terus menghubungiku seperti biasa
Untuk bersikap selayaknya kamu yang sebelumnya
Tanpa membedakan antara kamu tahu dan tidak
Meskipun demikian
Tetap ada rasa takut kehilangan
Karena tidak menutup kemungkinan jika kamu bertemu dengan yang lain.
Rabu, 05 Februari 2020
Ego
Seharusnya aku tidak memikirkan diriku sendiri, tentang dia, maaf aku tahu kamu benar-benar ingin kembali, tapi saat kamu mengatakan untuk melepaskan aku, merelakan aku pergi, disaat itulah aku benar-benar menghapus semua harap yang selama ini tersusun rapi tanpa jawaban.
Kamu begitu baik padaku, tapi maaf kamu sudah memberi jarak. Seandainya selang perasaan itu tidak ada, mungkin itu akan terjadi.
Berusaha kembali pada hal yang sama, tidak akan bisa seperti yang sebelumnya.
Semua aku serahkan kepada Alloh, Siapa yang akan datang, tapi yang jelas aku sudah mengatakan kepadamu "Kamu boleh mencari selain aku, sudah melepaskan perasaanku kepada siapapun. Ingin memenangkan perasaan yang terlalu anak kecil"
Terserah
Entah perasaan apa yang hinggap didadaku saat ini. Rasa lega bahwa aku telah menceritakan kepadamu tentang si dia. Melihat reaksimu yang terlihat senang malah membuat aku sedih. Mengetaui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar atas apa yang kamu ucapkan.
Pada kenyataannya malam setelah aku mengatakan tentang si dia kepadamu, aku sangat ingin menghubungimu. Ingin rasanya membuka permbicaraan lagi seperti hari kemarin. tapi ada batasan yang harus aku patuhi. Aku berjanji untuk tidak menguhubungimu jika memang bukan urusan yang penting. Berkali-kali aku melihat avatar bigomu, berkali-kali pula aku melihat pesan WA kita yang lalu (yang jarang sekali kamu balas hmm). Aaaahh aku terlalu takut kehilangan kamu. Jika aku melanggarnya, kamu pasti akan blokir nomorku. Situasi yang menyebalkan.
Robot, aku ingin jujur sama kamu. Pada malam aku menceritakan tentang si dia, aku belum menerima dia kembali. Rasanya sulit untuk kembali. Sulit untuk kembali pada hal yang sudah aku putuskan untuk aku tinggalkan. Hanya saja aku tidak menceritakan hal ini kepadamu, karena kamu sudah menunjukan bahwa kamu senang dengan itu. Senang bahwa aku bisa kembali pada si dia. Kamu terlalu sering menebak dan memotong perkataan orang, sehingga kadang aku berfikir ulang untuk mengatakan sesuatu kepadamu.
Iya, memang hubungan yang telah dibangun dengan jarak waktu yang lama, sangat disayangkan untuk diakhiri dengan begitu saja. Pada kenyataannya aku juga merasakan hal yang menyesakan, berusaha tidak perduli dengan apa yang dia lakukan, berusaha mengabaikan semua rencana yang selama ini terbayang, apalagi mengikhlaskan seseorang yang selama ini bersamaku.
Aku telah jujur kepadamu juga, bahwa kamu menjadi seseorang yang aku gunakan untuk menguji perasaanku. Maaf. Awalnya aku hanya ingin tahu, bisakah aku mengatakan suka kepada laki-laki baru? laki-laki yang belum pernah aku lihat secara lansung. Hanya yakin bahwa kamu orang yang bisa aku percaya melalui pembicaraan kita sebelumnya. Ternyata aku malah terjebak perasaan kepadamu. Pada sesuatu yang aku nggak bisa temukan jawabanya sampai sekarang. Aku sempat ragu, apakah ini sesungguhnya atau hanya menyukai pada hal yang baru? seperti yang kamu katakan, aku memutuskan untuk tidak menguhubungimu terlalu sering, tidak mau mencari tau tentangmu terlalu dalam lagi. Pada akhirnya aku tetap menunggu telefonmu. Waktu sesingkat itu aku ? Iya, kamu boleh anggap aku bercanda. Memang begitu keadaannya.
Aku memutuskan untuk tidak mengatakan hal ini kepadamu selamanya. Aku hanya tahu bahwa kamu sebentar lagi akan menikah. Bulan Maret di tahun ini. Aku ingin melepaskan saja. Pada pembicaraan kita yang terakhir tentang dia, kalau kamu sadar, banyak kata-kataku yang belum bisa mengikhlaskan kamu dengan yang lain. Membuka kesempatan padamu untuk datang ke rumah (Aku senang sekali jika itu terjadi robot), tapi aku yakin kamu tidak akan melakukan itu dengan pengetahuanmu yang sekarang.
Robot, terima kasih sudah kirim foto kamu bareng Umi. Akhirnya aku tahu Umi kamu. Berharap suatu saat bisa bertemu langsung. Aamiin.
Bukan untuk pamit kutulis ini, hanya saja ingin rasanya semua yang aku rasakan tersimpan disini.
Jika diberi pilihan, Siapa yang aku pilih diantara kalian? Aku bisa jawab dengan yakin, KAMU.
Tapi aku takut, kamu tidak memilihku.
.
.
.
.
( To Be Continue )
Langganan:
Komentar (Atom)


