Kamis, 30 Januari 2020

- Tentang -


Tentang kamu, aku memikirkan tentan icon kota ini. Kapan aku bisa berkunjung kesana? kapan aku akan bertemu denganmu? Kota Pahlawan.
 - Surabaya -


Setiap kali kita berkomunikasi, aku selalu membayangkan kamu ada diperjalanan menuju rumah, pulang. Entah dengan apa kendaraanmu, kalau dipikir dengan motor tapi kenapa tidak ada suara kendaraan lain yang berisik dan suaramu nyaman banget seperti tidak sedang berkendaara? kalau dengan mobil, mungkin saja. Beberapa kali mendengar suara klasonmu, kamu juga sering keceplosan waktu kita ngobrol.. hehehhe... Dan pada akhirnya aku memutuskan untuk membayangkan kamu menggunakan becak atau bentor saja seperti yang kamu katakan berulang-ulang. Mengalah. hahaha

- Bencak Motor Robot -


Membayangkan aku bepergian ke kotamu. Berangan -angan kesana. Sepertinya Menyenangkan. 

- Tabebuya -


( To Be Continue )

Rabu, 29 Januari 2020

Unconditional


MIRACLE

"It's a miracle if you are willing to know me more."

- Indri Wahyuni -

Hope

Aku menyadari siapa aku
Mencintai tanpa alasan
Menjadi begitu dekat tanpa syarat
Akhirnya, mengharap

Bukan masalah kata yang tak ingin aku dengar
Tentang sebuah rasa yang tak bisa diingkari
Tentang sebuah keinginan yang tak ingin ditutupi
Atau hanya tentang sebuah khayalan?

Terkadang
Menyadari bahwa aku kekanak-kanakan
Membuat aku merasa tidak pantas mengenalmu
Tapi Tuhan selalu baik padaku

Mengizinkan aku menjadi pribadi yang tahu diri
Menyadari bahwa sikapku tak baik untukmu
Menginginkan untuk bersama walau hampir tak mungkin
Tapi kembali aku lemparkan semua padaMu

Terima kasih, Terima kasih sudah hadir
Kamu adalah peranta Tuhanku
Agar aku tahu bahwa takdir Tuhan selalu melekat
Tanpa kamu minta

Mengenalmu sangat menyebalkan
Sedikit atau banyak
Kamu telah menjadi alasanku untuk move
Untuk terus berjalan tanpa kembali melihat yang telah berlalu

Sekarang
Biarlah waktu berjalan apa adanya
Tanpa aku harus terus mengatakan apa yang aku inginkan kepadamu
Biar aku diam tanpa syarat

Bukankah aku hanya perlu diam
Menceritakan hanya kepada Dia
Melepaskan yang memang bukan miliku
Biarlah yang seharusnya datang akan datang, dan yang pergi berjalan sesuai alurnya

Menerima dengan sepenuh hati
Mulai sekarang, diantara kita
Aku takan berusaha meraihmu,
Biarlah kita berjala pada takdir masing-masing

Jikalau Tuhan memang telah menuliskan kita bertemu
Kita akan dipertemukan dengan cara Nya
Tanpa diminta, tanpa di usahakan
Dan tepat pada waktunya

Namun,
Jika memang tidak ditakdirkan demikian
Aku akan meneguhkan diri
Bahwa kita sama-sama pantas untuk yang lain
Alloh takan pernah ingkari janji, bagi siapapun yang percaya pada Nya

Tugas kita hanya saling memperbaiki diri
Entah dengan siapa pada akhirnya kita bejalan
Tapi yang jelas, hanya untuk diri sendiri kita perbaiki
Berdoa jalan terbaik untuk saling bertemu
Tanpa harus menimbulkan kecewa
Karena hasilnya akan sesuai dengan apa yang kita butuhkan
Bukan yang kita inginkan

Bye
Aku akan berusaha
Untuk tidak berlebihan tentangmu
Meski harus dengan keras

Lagu yang aku dengar saat menulis ini,
https://www.youtube.com/watch?v=HRAh810VTHI

.
.
.
(To Be Continue)

Me

Kamu datang dengan tiba-tiba, memasuki kehidupanku dengan begitu mudahnya. Aku yang pada dasarnya mudah untuk membuka hati, kini menjadi tidak memahami apa yang sedang aku lakukan. Aku bukan orang yang mudah percaya, sama sekali.

Komunikasi, aku nyaman dengan itu.

Maaf jika cahaya yang kau miliki menarik bagiku. Atau bisa aku katakan, kamu muncul ditengah-tengah langkahku mengambil keputusan atas sikapku. Keraguan. Ketakutan. Kejenuhan. Keegoisan. Semua berkumpul menjadi satu. Menjadi suatu perasaan yang tak pernah bisa kusampaikan kepada siapapun.

Menjadi sebuah kebiasaan baru bagiku untuk menunggumu. Bahkan jikalapun kau tidak membalasnya. Malu rasanya berbuat begitu. Tapi aku bisa apa? aku tidak mau berbohong pada diri sendiri atas apa yang aku inginkan. Bahkan sampai detik ini, aku belum tahu sama sekali apa kegiatanmu, kesibukanmu, atau bahkan keinginanmu. Hanya menebak-nebak atas pertanda yang kamu berikan. Aku Ingin kita menjadi teman. Bodoh. Permintaan macam apa ini? Teman? bahkan inginku lebih.

Sempat ingin pamit lewat pesan singkat yang kukirimkan di medsos pertama kali kita mengenal karena aku tidak ingin menjadikanmu alasanku untuk move dari yang telah berlalu. Katamu kau tidak membacanya karena kesalahan teknis, entah itu benar atau tidak tapi kata-katamu kupegang. Bersyukur kamu gak sempat membacanya, yang itu membawa aku lebih mengenalmu sampai sekarang.

Ingin menjadi satu-satunya yang kamu hubungi setelah Umi, tapi kembali, aku hanya teman onlinemu. Kamu bahkan belum pernah melihatku. Aaahh rasanya tidak nyaman seperti ini, menduga-duga apakah aku pantas menjadi teman perempuanmu atau tidak. Bahkan aku yakin, kamu dikelilingi oleh perempuan yang cantik secara fisik bahkan hatinya. Kamu baik sepanjang yang aku tahu, tapi yakin juga begitu pada kenyataanya.

Aku bersyukur bahwa Alloh menempatkan aku pada posisi ini, pikiranku terbuka untuk selamanya. Aku tahu bahwa aku tak seharusnya bersikap dingin pada setiap laki-laki. Belajar percaya pada seseorang menjadi suatu yang tidak mudah. Terlalu takut kecewa, terlalu tidak percayanya aku bahwa rasa kecewa sebenarnya mengajarkan aku pada suatu  hal yang berharga.

Kamu menjadi alasanku untuk terus percaya, bahwa dunia ini akan menempatkan kita pada takdir kita masing-masing. Dengan cara Nya masing-masing. Bersatu atau tidak, kamu menjadi cerita tersendiri dalam hidupku. Sesuatu yang aku tahu, akan aku simpan. Hanya antara kita.

Aku ingin kamu tahu, dimanapun kamu. Aku berharap yang terbaik bagimu.

.
.
.
.
.
( To Be Continue )

Senin, 27 Januari 2020

Robot

Next day...

"Coba deh dengerin lagu ini, enak banget"
"Lagu siapa nih?"
"udah denger aja dulu, bawel ya emang"
"Hisstt yaudah cepet"

Coba tanya hatimu sekali lagi
Sebelum engkau benar-benar pergi
Masih kah ada aku didalamnya?
Karena hatiku masih menyimpanmu

Kisah kita memang baru sebentar
Namun kesan terukir sangat indah
Ku memang bukan manusia sempurna
Tapi tak pernah berhenti mencoba

Membuatmu tersenyum
walau tak pernah berbalas
Bahagiamu juga bahagiaku

Saat kau terlalu rapuh
Pundak siapa yang tersandar?
Tangan siapa yang tak melepas?
Ku yakin aku

Bahkan saat kau memilih
Untuk meninggalkan aku
Tak perna lelah menanti
Karena ku yakin kau akan kembali

Ada engkau dalam setiap doaku
Sungguh aku rindu berbagi tawa
kini kita tidak lagi menyapa
Biarlah dari kejauhan

Melihatmu tersenyum
Walau tak pernah berbalas
Bahagiamu juga bahagiaku (Reff)

Fiersa Besari - April ( awalnya nggak tau lagu siapa )


"Gimana bagus kan?"
"Bagus, cuma ini lagu siapa? baru denger soalnya"
"Laguku"
"Seriusan?"
"Iya, emang aku bohong?"
"Iyakah? nggak percaya hahaa"
"Kenapa coba nggak percaya nya?"
"Masa robot kayak kamu bisa nyanyi"
"Hmmm nyebelin ya. Tak jotos mau?"
"Ogah... coba puterin lagi"
"Males bangett,,"
"Cepet loo,,, kan belum bisa menilai kalau cuma sekali doang"
"Males"
"Hiiissstt cepet??!!!"
"Iya nih cah bocah,, dasar bocah"
"Biarin"

(Lagu.....)

"Bagus kok, asli rekam sendiri?"
"Iya, dah lama"
"Kirimin"
"Nggak, nggak mau"
"Lha kenapa? kan bagus"
"Ogah, kalau mau hafalin aja"
"Aku kan oneng, nggak gampang hafal"
"Yudah aku ulang beberapa kali, ntar kan lama-lama hafal"
"Yudah buru"
.
.
.
.
"Cah?"
.
.
."Bocah?"
.
.
"Dah tidur ni bocah"
.
.
.
.
"Pagi Robot... hehee"
.
.
.
.


To Be Continue


Minggu, 26 Januari 2020

Teman Online

"Cengeng"
"Bukan kok, hahaha lagi pilek aja"
"Kok kayak suara ingus ya?"
"Iya lhaa,, namanya juga pilek,,hmmm"
"Hisss emang cengeng,, hahahha"
"iiisstt siapa sii kamu? naik kamu kalau berani, ngomong sini jangan typing mulu"
Klunting...
"Dasar bocah... nangis ya elu?"
"Crewet,, kalau iya kenapa coba?"
"Dasar bocah,, buat apa coba?"
"Terserah laah... akun-akun siapa,, terserah"
"Iya lah, terserah elu, dasar bocah.. hahaha"
"iisstt nyebelin banget sii ente, "
"Udah udah ,, aku mau numpang tidur yee,,,"
"Hiisstt orang aneh, naik-naik cuma mau numpang tidur. yudah serah lhaa..."
.
.
.
.
"kalau boleh tau, nama kamu siapa?"
"Aku bukan orang"
"Terus siapa?"
"Aku Robot"
"Mana ada robot bisa ngomong begini,, "
"Ada laahh,, elu jadul sii,, bisanya nangis doang, makanya nggak tau kalau ada robot bisa ngomong"
"Iiisstt iisstt songong banget si elu? Dasar robot songong. Yudah terserah, bodo amat."
"Yudah, ngobrol lagi, gue mau tidur"
"Hmmm nyuruh nyuruh lagi,,.. gak jelas"
"Terserah gue"
"Dah diem"
.
.
.
.
(off )
.
.
"Nyesel gue nyuruh pada naik, ujung-ujungnya gak bisa tidur malah"
"Hhahaha salah siapa, "
"Iya nyesel, nggak lagi-lagi deh"
"Eh beneran aku tanya, kamu siapa?"
"Dibilang robot,,"
"Nggak percaya, cepet ngomong"
"Terserah.Live lagi gih, cepet,, bantuin gue tidur"
"Apa hubungannya live sama tidur ?"
"Gue punya kebiasaan, bisa tidur kalau denger orang-orang ngobrol"
"Yudah, dengerin musik atau nyanyi-nyanyi aja lah, ntar juga tidur elu"
"Gak bisa, obrolannya harus rundom gitu, kalau lagu kan udah tau mau ngomong apa"
"Issstt banyak maunya ya"
"Biarin, cepet"
"Ogah,, nyuruh-nyuruh lagi... "
"Dasar jahat lu, eh gue tanya beneran nih, kamu tadi ngapain coba ? nangis?"
"Iya kenapa? Masalah buat elu ?"
"Iyalah"
"Apa coba masalahnya?"
"Ya coba deh dipikirin, buat apa coba nangis di sosial media begitu? biar apa ? biar orang-orang pada bilang "kenapa kak?",, "Jangan nangis ya kak" gitu?? "
"Ya nggaklah, elu kenapa sii masalah banget ya buat kamu?"
"Iya, itu perusak generasi."
"Kok Bisa?"
"Coba bayangin kalau satu kamu yang ngelakuin itu, terus banyak respon dari mereka, terus yang lain pada pengin ikut-ikut gimana? Apa nggak nanti sosial media isinya orang nangis doang?"
"Ya elaahh jauh banget coba mikirnya, aku gak punya fans, udah nggak mungkin ada yang ikut-ikut"
"Iihh orang dibilangin ngeyel, yudah serah, dasar bocah,, bocah cengeng,, hahahhah"
"Hiiiihhh,,, dah tidur aja sana"
."Dah ngobrol cepet"
"Ogah,, nyanyi sendiri aja sana"
"Hhmmmm"
"Dasar robot bawel,, crewett,, nyebelin..."
.
.
.
( To Be Continue )